Rabu, 15 Desember 2010

Indonesia Siap Melumat Filipina :Tidak Bisa Masuk Stadion, Ada Layar Besar


Jakarta - Buat Anda yang tidak beruntung kebagian tiket pertandingan Filipina melawan Indonesia, tidak perlu khawatir. Ada tiga hingga lima layar lebar untuk nonton bareng di Senayan.

Euforia masyarakat untuk menyaksikan laga timnas di semifinal AFF Suzuki Cup kali ini memang luar biasa. TIket kelas apapun diburu para pendukung yang ingin melihat Firman Utina dkk bertanding.

Namun antusiasme itu dipastikan tidak seluruhnya tertampung karena Stadion Utama Gelora Bung Karno cuma bisa menampung 70-80 ribu penonton saja. Lantas, bagaimana dengan mereka yang tidak bisa masuk?

"Kita koordinasi dengan panitia, akan membuat memasang 3-5 layar lebar untuk menampung kemungkinan pengunjung yang tidak bisa masuk stadion. Layarnya di luar stadion," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Baharuddin Djafar kepada wartawan, Kamis (16/12/2010).

Pertandingan Filipina kontra Indonesia akan dimulai pukul 19.00 WIB, namun pengamanan pertandingan itu sudah dilakukan jauh sebelumnya. Mulai pagi tadi, khusus kawasan SU GBK tidak bisa dimasuki kendaraan pribadi.

"Pengamanan nanti sore mulai tadi pagi. Kendaraan sudah tidak bisa masuk area stadion, termasuk petugas kepolisian tidak boleh bawa kendaraan pribadi ke dalam stadion. Tapi kendaraan dinas yang mengangkut petugas pengamanan boleh," kata Baharuddin.

Baharuddin meminta para penonton yang datang ke SU GBK tidak membawa barang-barang terlarang seperti mercon atau kembang api.

"Kita kalau ada hal-hal yang mengganggu kelancaran, diantisipasi sejak awal. Mercon dan kembang api akan kita razia. Kita mengimbau kalau nonton jangan membawa barang-barang membahayakan yang nantinya akan membuat penonton berurusan dengan kepolisian, malah tidak jadi nonton," pinta dia.

"Kita harapkan mereka menonton dengan aman, tertib dan sportif. Tunjukkanlah kalau kita bangsa yang bermartabat," imbuh Baharuddin.

Saat ditanya tentang apakah ada tiket palsu yang beredar, Baharuddin mengaku belum mendapat laporan. "Kalau ada, tentu kita proses." tegasnya.

Tidak ada komentar: