Rabu, 15 Desember 2010

Abdi Dalem Keraton Yogya Curi Perhatian di Demo Karyawan Telkom



Jakarta - Karyawan Telkom asal Yogyakarta yang ikut berdemo di depan Istana Negara mencuri perhatian. Bagaimana tidak, di antara ribuan demonstran, mereka memakai baju ala abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Meski hanya sekitar 20 orang yang memakai pakaian tradisional itu, tetap saja mereka menarik perhatian. Tidak hanya wartawan, demonstran dari daerah lain juga mengajak pria-pria berbaju surjan bermotif lurik dan bercelana hitam sedengkul itu foto-foto.

"Senang saja melihat mereka, jadi menarik kan demonya," kata salah satu demonstran sambil meminta para 'abdi dalem' itu berfoto dengan latar belakang Istana Negera. Para demonstran berdemo di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (16/12/2010).

Salah satu pria yang memakai baju 'berbeda' itu, Bagus, mengatakan, selain berdemo menolak merger Flexi-Esia, karyawan Telkom perwakilan Yogyakarta juga menyerukan soal penetapan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur DIY.

"Sebagai perwakilan masyarakat Yogyakarta dan juga pegawai Flexi (Telkom), kami menuntut penetapan Ngarso Dalem sebagai Gubernur dan saya menentang merger Telkom dan Esia," kata Bagus yang memegang sebuah poster bertuliskan 'Yogyakarta Menuntut Penetapan' itu.

Bagus juga mengaku sebagai abdi dalem Keraton Yogya sebagai bekel yaitu pemelihara taman Keraton dan memberi minum para penjaga. "Ini seragam saya kalau bertugas di Keraton," katanya.

Perwakilan Yogyakarta sebenarnya berjumlah sekitar 200 orang. Namun hanya sekitar 20 orang saja yang memakai baju surjan lurik.

Demonstran dari daerah lain tidak terganggu dengan aksi 'susupan' dari perwakilan Yogyakarta itu. Mereka justru mendukung warga Yogya menyampaikan aspirasinya.

"Nggak masalah, kan sama-sama menyampaikan aspirasi. Mumpung masih di sini," kata Benny, karyawan Telkom asal Ambon.

Tidak ada komentar: