Senin, 25 Juni 2012

693 Seniman Meriahkan Pergelaran Campursari 66 Jam



Sebanyak 693 seniman dari berbagai daerah akan memeriahkan "Pergelaran Musik Campursari 66 Jam" nonstop, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-66 Bhayangkara di Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, 30 Juni hingga 3 Juli mendatang.

Penyanyi dan pengarang lagu campursari terkenal, Cak Dikin, selaku ketua panitia, di Solo, Senin (25/6/2012), mengatakan, pergelaran musik tradisional campursari selama 66 jam HUT Ke-66 Bhayangkara di Polresta Surakarta tersebut, untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) terlama.

Menurut Cak Dikin, pemecahan rekor MURI pergelaran musik campusari tersebut sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan waktu 33 jam, 33 menit, 33 detik. Di Solo akan dilakukan 66 jam.

Selain itu, lanjutnya, pergelaran musik campursari digelar selama 66 jam juga karena musik kesenian tradisional tersebut sudah mulai terkikis atau degradasi. Karena itu, para pelaku campursari perlu melakukan pemupukan supaya dapat bangkit dan tetap eksis di Tanah Air.

Menurut dia, sebanyak 33 grup musik campusari dari berbagai daerah di eks Keresidenan Surakarta sudah siap ikut memeriahkan acara tersebut.

"Ada 493 seniman campusari dari 33 grup yang akan memeriahkan, terdiri atas 198 penyanyi, pembawa acara, dan 495 musisi campursari." katanya.

Cak Dikin menambahlan, dari 33 grup musik campursari yang akan memeriahkan 66 jam nonstop, antara lain  Siji Dewe dari Boyolali, Tirto Arum (Jatim), Orlando (Solo), dan Bajang Koplak (Wonogiri).

Bahkan sejumlah pejabat dari berbagai daerah juga akan menyumbangkan suara mereka di campursari 66 jam itu. Di mereka adalah Kepala Polisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Pol Didiek Sutomo Triwidodo, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan Kapolresta Surakarta Komisaris Besar Asjimain.

Selain itu, Bupati Kutai Timur, Bupati Bengkulu, Bupati Lampung Timur, Wakil Gubernur Jatim, Bupati Magetan, Bupati Blitar, Wali Kota Blitar, Bupati Malang, Bupati Bojonegoro, dan Wakil Wali Kota Surakarta.  

Cak Dikin menambahkan, setiap grup campursari diberi waktu selama dua jam untuk menyuguhkan kemampuan mereka kepada masyarakat Solo. Mereka tidak dibatasi berapa lagu yang akan dibawakan dengan waktu dua jam itu.

"Setiap grup campursari harus membawa satu lagu wajib, antara lain soal imbauan masyarakat tentang Kamtibmas seperti judul lagu Ngoyak Cepet Ilang Slamet, Dirgahayu Polisi Lalu Lintas, dan "Dirgahayu Polisi Bhayangkara"

Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Asjimain, mengatakan, kegiatan prgelaran musim campusari 66 jam nostop dalam perayaan HUT Ke-66 Bhayangkara tidak akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat.

"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa dan tidak mengganggu tugas-tugasnya sebagai polisi," katanya.

Menurut dia, pada pergelaran musik campursari 66 jam tersebut akan dihentikan sejenak selama 15 menit, saat waktunya adzan untuk menjalankan ibadah shalat.

Pergelaran musik campurasari tersebut, kata Kapolresta, juga mendukung pemerintaha daerah dalam melestarikan seni budaya tradisional campursari agar tetap eksis. 


Sumber: Antara

Selasa, 05 Juni 2012

Sri Sultan Hamengku Buwono X..Film Soegija bukan Kristenisasi

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai film Soegija yang mengangkat sosok Uskup Soegijopranoto, bukan media kristenisasi, karena menggambarkan nasionalisme seorang pemimpin umat Katolik.

"Jadi, film Soegija bukan seperti yang diisukan. Film yang disutradarai Garin Nugroho itu menggambarkan peran Uskup Soegijopranoto dalam perjuangan bangsa," katanya usai menerima kunjungan pemain dan produser film Soegija di Yogyakarta, Selasa (5/6).

Menurut dia, Soegijoprnatoto pada waktu itu ikut ambil bagian dalam perjuangan bangsa. Pada waktu itu Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia (RI), dan Soegijopranoto memindahkan keuskupan Semarang ke kawasan Bintaran Yogyakarta.

"Uskup Soegijopranoto mempunyai catatan harian hubungan dengan para pejuang republik," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Ia mengatakan film Soegija memiliki integritas, karena menggambarkan masyarakat Katolik yang bersatu dan berjuang bersama tokoh lain dalam memperjuangkan kemerdekaan. "Pada waktu itu seluruh elemen bangsa bersatu, dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan. Semua bersatu tanpa memandang agama dan status sosial," katanya.

Pemeran utama film Soegija, Nirwan Dewanto mengatakan selama ini banyak pernyataan adanya kontroversi kristenisasi menjelang pemutaran film tersebut. "Kontroversi kristenisasi meramaikan publisitas film Soegija. Hal itu menunjukkan film tersebut memang istimewa," kata pemeran Soegijopranoto ini.

Produser Eksekutif Film Soegija, Iswarahadi mengatakan film yang menghabiskan dana sekitar Rp12 miliar tersebut, akan mulai diputar di bioskop Yogyakarta pada 7 Juni 2012. "Kami mengajak Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menyaksikan pemutaran perdana film Soegija di bioskop Yogyakarta," katanya.

Jumat, 18 Mei 2012

Dreams come true di LA Lights Indiemovie 2012




Pengen bikin film keren cara lo sendiri? Gak usah mimpi lagi, guys. Loe ikutan aja di workshop yang diadain oleh LA Lights. Ini bagian dari program tahunan LA Lights Indiemovie 2012 yang menampilkan film-film karya anak bangsa.
Di workshop ini loe bakal diajarin gimana cara nulis skenario yang bagus, cara penyutradaraan yang benar, proses editing dan bahkan acting!. Skenario yang tulis bakal dikompetisikan dan pemenangnya berhak dapat kesempatan untuk merealisasikannya dalam sebuah film berdurasi pendek. Bisa juga lo dapet kesempatan bikin film bareng artis2 beken tahun ini ada Asmirandah, Donny Alamsyah dan banyak lagi.
Buruan catet nih jadwalnya workshop LA Lights Indiemovie 2012:
JAKARTA – PPHUI 10-11 MEI 2012
YOGYA – JEC 19-20 MEI 2012
MALANG – UMM DOME 2-3 JUNI 2012
BANDUNG – DAGO TEA HOUSE 9-10 JUNI 2012
WORKSHOP JAKARTA
10 Mei
YOGYA
19-20 Mei
TANGGAL 10 dan 11 Mei 19 dan 20 Mei
VENUE Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail(PPHUI)
Jl. HR Rasuna Said Kuningan , Jakarta
JEC (Jogja Expo Center)
Jl. Raya Janti Yogyakarta
SEKRETARIATE-MAIL
CONTACTS
SET FILM Workshop
Ruko Kebayoran ARCADE blok C 1 No. 23 Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan
la.indiemovie@gmail.com
081510594899 / 021-74870866
Wartajazz
Jl.Munggur 50, Demangan, Yogyakarta
indiemovie_jogja@yahoo.com
0274 – 512561
FACEBOOK
TWITTER
LA Lights Indiemovie
indie_movie
LA Lights Indiemovie
indie_movie
SPEAKERS Prof R. Krevolin & Titien Wattimena Jujur Prananto & Casandra Masardi
ARTIS BINTANG TAMU Garin Nugroho
Riri Riza
Nur “Monod” Hidayat
Amrin Nugraha
Lukman Sardi & Prisia Nasution
Monty Tiwa
Nur “Monod” Hidayat
Amrin Nugraha
Ringgo Agus Rahman & Adinia Wirasti
MEET THE PRODUCERS Arturo G.P
Wulan Guritno
Sheila Timothy
Arturo G.P
Jujur Prananto
Ifa Isfansyah
WORKSHOP MALANG
10 Mei
BANDUNG
19-20 Mei
TANGGAL 02 dan 03 Juni 09 dan 10 Juni
VENUE UMM Dome
Jl. Raya Tlogomas No. 246, km.8, Malang
Taman Budaya (Dago Tea House)
Jl. Dago Selatan No. 36, Bandung
SEKRETARIATE-MAIL
CONTACTS
Kine Klub UMM
Gedung Student Center Lantai 3 Jl. Raya Tlogomas No. 246 KM 08 Malang
inmovmlg@gmail.com
08180 500 1969
Sembilan Matahari
Jl. Muararajeun no. 26 Bandung
university@sembilanmatahari.com
022-91690093
FACEBOOK
TWITTER
LA Lights Indiemovie
indie_movie
LA Lights Indiemovie
indie_movie
SPEAKERS Jujur Prananto & Titien Watimena Jujur Prananto & Cassandra Massardi
ARTIS BINTANG TAMU Garin Nugroho
German Mintapraja
Dana Riza
Donny Alamsyah & Prisia Nasution
Ifa isfansyah
German Mintapradja
Dana Riza
Oka Antara & Adinia Wirasti
MEET THE PRODUCERS Arturo G.P
Titien Watimena
John de Rantau
Arturo G.P
Wulan Guritno
Sheila Timothy

Senin, 26 Maret 2012

Yogya Kasih Waktu 7 Bulan ke Pemerintah



Perhimpunan Dukuh Yogyakarta, Sukirman menjelaskan, jika pemerintah tidak mengakui keistimewaan Yogyakarta maka pemerintah sama halnya tidak menghargai sejarah Indonesia. Untuk itu, pihaknya memberikan waktu kepada pemerintah hingga tujuh bulan ke depan.

"Ini kan sudah injuritime, yang rencananya akan disepakati pada bulan Oktober mendatang. Kalau ada niat pemerintah RUU tersebut harus segera disahkan sebelum diserahkan ke DPR," kata Sukirman kepada INILAH.COm, Selasa (27/3/2012).

Menurutnya, pada 12 April mendatang seluruh rakyat Yogyakarta akan kembali berkumpul untuk menyampaikan aspirasi terkait keistimewaan Yogya. Maka dari hasil pertemuan seluruh rakyat Yogya tersebut akan diserahkan kepada pemerintah pusat.

"Tanggal 12 April kita akan kumpulkan seluruh rakyat Yogya. Dari hasil pertemuan itu maka akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat," ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah harus memberikan penjelasan yang jelas jika tidak mengakui keistimewaan Yogyakarta. "Pemerintah pusat mau menerima atau tidak kan alasan harus jelas," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan, Minggu (25/3/2012), rakyat Yogya menggelar Apel Siaga Rakyat Yogyakarta Pro-Penetapan di Alun-alun Sewandanan Puro Pakualaman, Yogyakarta.

Acara itu dilaksanakan sebagai dampak belum jelasnya nasib Rancangan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menentukan nasib hak istimewa Yogykarta untuk hidup di dalam NKRI.

Tak tanggung-tanggung, adik kandung Sultan Hamengkubuwono X, GBPH Prabukusumo mengancam, Yogya siap melepaskan diri dari NKRI jika RUUK Yogyakarta tak menjamin keistimewaan Yogya dalam bentuk penetapan Sultan sebagai gubernur.

"Itu keputusan detik-detik terakhir. Kalau pemerintah tidak mau memperhatikan sejarah lagi, itu risiko dan kami akan bersikap," kata GBPH Prabukusumo

Sabtu, 24 Maret 2012

Kena Racun Tomcat Jangan Garuk, Langsung Cuci dengan Sabun


Fenomena Tomcat kini terlihat juga Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat. Jika Anda dihinggapi Tomcat dan terkena cairan racunnya, jangan garuk, tapi langsung cuci dengan sabun.

"Kalau terkena cairan racun Tomcat, jangan pernah digaruk. Tapi langsung cuci dengan sabun dan air mengalir," tutur Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kemenkes, dr. Rita Kusriastuti, MSc kepada detikcom, Jumat (23/3/2012).

Rita memastikan, cairan beracun yang dikeluarkan Tomcat tidaklah mematikan. Jika ada orang yang terkena cairan ini dan kemudian kulitnya membengkak, dia menengarai karena orang tersebut menggaruk bagian tubuhnya tersebut.

"Kalau menempel di tubuh kta, jangan ditepuk. Karena kalau ditepuk nanti perutnya pecah dan keluar cairan toksin. Kalau menempel di kulit, cukup disentil saja," papar Rita.

Rita mengatakan, Tomcat juga bukan serangga yang baru-baru ini muncul. Kalaupun binatang ini menyambangi ke pemukiman atau kawasan perkotaan, itu disebabkan dikarenakan habitatnya yang terganggu.

"Ini bukan serangga baru, sudah ada di sekitar manusia. Kalau serangga ini ada di rumah, maka usir saja secara halus. Yang penting jangan sampai dia mengeluarkan cairan beracun," papar Rita.

Komposisi piano Mozart ditemukan di Austria


Sebuah karya Mozart, yang diyakini ditulis tangan ketika dia berusia sekitar 10 tahun, ditemukan di Austria.
Karya yang diperkirakan ditulis pada tahun 1767 atau1768 itu ditemukan di dalam sebuah buku catatan di atas loteng.
Peneliti baru-baru ini berkeyakinan ada bukti kuat bahwa Allegro Molto adalah komposisi karya Mozart.
Komposisi itu ditulis dalam sebuah buku catatan atas nama Del Signore Giovane Wolfgango Mozart.
Ahli musik Hildegard Herrmann-Schneider mengatakan hanya Leopold Mozart yang menggunakan nama tersebut ketika menuliskan nama anak lelakinya.
Sejarawan yayasan Salzburg' Mozarteum meyakini bahwa tulisan itu dimiliki oleh komposer yang sedang berkembang.
Buku catatan berhalaman 160 yang tertanggal tahun 1780 itu juga berisi banyak karya musik yang ditulis oleh ayah Mozart.
Seorang musisi Florian Birsak mencoba memainkan karya Mozart selama empat menit tersebut di rumah masa kecil Mozart dengan piano aslinya.
Dia mengatakan: ''Ini bukan karya orang biasa, sudah ada sentuhan Mozart yang membuatnya menjadi luar biasa di kemudian hari.''
Tahun 2009, peneliti mengungkap dua karya musik yang diyakini ditulis Mozart ketika dia berusia tujuh atau delapan tahun.

Jumat, 23 Maret 2012

'Sampai Ujung Dunia', Drama Terbaik Monty Tiwa


Kalau membaca sinopsisnya, maka jelas sekali kalau ceritanya sangat sinetron banget. Mirip-mirip FTV kurang lebihnya. Namun ketika menonton filmnya, kesan itu agak sedikit berkurang. Tidak ada derai air mata yang mengalir deras karena adanya sebuah penyakit aneh, semuanya berlangsung begitu alami dan enak dinikmati.
Kisah seorang cewek yang bersahabat dengan dua pria ganteng dan akhirnya berubah menjadi kisah cinta segi tiga ini sangat manusiawi, meskipun bolong-bolong tetap saja ada dan kadang terasa dipaksakan, tapi secara umum film ini sangat nyaman dinikmati.
Agak sulit membayangkan seorang gadis yang “cacat” dengan prestasi kerja yang ala kadarnya, tetapi mampu membiayai “seorang calon prajurit” sampai lulus menjadi prajurit. Untuk yang ini sebaiknya kita terima saja apa kata sutradara. Intinya adegan ini ingin menunjukkan betapa cintanya sang gadis terhadap pria idamannya.
Siapa pria idaman sang gadis juga pasti mudah ditebak. Namanya saja sinetron yang dibioskopkan, jadi jalan cerita sangat mudah ditebak. Meski begitu ending cerita cukup bagus, sehingga selesai menonton film ini ada sesuatu yang tetap kita dapat.
Permainan akting dari Dwi Sasono tentu sudah sangat kita kenal kehandalannya sedangkan permainan Gading Martin yang diarahkan seperti Gading Martin apa adanya juga sangat pas untuk karakter Gilang. Klop sudah permainan jejaka ganteng ini melawan akting gadis cantik asal Klaten Renata Kusmanto.
Akting Renata memang belum teruji, tapi untuk permainannya di film ini sudah cukup memadai. Sayang peran Sudjiwo Tedjo tidak diexplore dengan baik. Wejangan-wejangan ala Sudjiwo Tedjo sebenarnya bisa disisipkan pada sang calon prajurit, sehingga film ini bisa lebih “berisi”.
Bagian make up juga patut diacungi jempol. Perpindahan karakter dari anak SMU menjadi pria dewasa terlihat sangat mulus. Agak sulit membayangkan seorang Gading Martin atau Dwi Sasono berperan sebagai anak SMU, tetapi di film ini mereka dapat memerankannya dengan baik. Tentu dengan bantuan riasan yang sangat detil.
Secara keseluruhan film ini layak tonton, apalagi untuk mereka yang suka akan kisah ala sinetron dengan tampilan yang lebih halus dan tidak banjir air mata.
Selamat menonton.

Senin, 19 Maret 2012

Mengejar Cinta 'Sampai Ujung Dunia'


Ceritanya sederhana. Gilang yang dimainkan Gading Marten, Daud diperankan Dwi Sasono, memperebutkan cinta sahabat perempuan mereka, Anissa, yang dimainkan Renata Kusmanto. Ketiganya bersahabat sejak kecil.

Anissa menyayangi kedua sahabatnya. Bimbang memilih, gadis ini mengajukan syarat barang siapa bisa pertama kali mengajaknya berkeliling dunia, dialah yang diterima sebagai kekasihnya. Demi cinta, Gilang dan Daud masing-masing menimba ilmu pelayaran dan pernerbangan, dengan harapan bisa merebut cinta Anissa. Ternyata, Anissa kemudian mengungkap rahasia kepada kedua pria ini, bahwa ia menderita penyakit yang mengancam nyawanya.

Sutradara Monty Tiwa menganggap Sampai Ujung Dunia, film yang diluncurkannya pertengahan Maret 2012, adalah karya terbaiknya.

"Saya benar-benar menaruh hati saya ke dalam film ini," kata Monty Tiwa kepada Tempo di Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012.

Tak tanggung-tanggung, dalam proyek film ini Monty tak hanya menjadi sutradara, tapi sekaligus menulis skenario, mengarahkan akting para pemain, turun tangan mengedit film, hingga mencipta soundtrack alias lagu tema filmnya.

Keterlibatan Monty dalam film ini berawal dari ide sang produser. Ide awalnya sangat sederhana, cinta segitiga antara seorang perempuan, pelaut, dan penerbang. Tapi di tangan Monty, film drama romantis yang sebenarnya bertema klise ini bisa menjadi karya yang manis, tanpa harus menye-menye, bahkan menuai banyak pujian. Dalam film ini, penonton juga akan dimanjakan keindahan pemandangan negeri Belanda, yang menjadi bagian dari perjalanan cerita.

Rupanya, sineas kelahiran Jakarta 28 August 1976 ini menuangkan refleksi perjalanan hidupnya dalam skenario. Kenangan masa SMA dan keindahan kematangan kepribadian di usia dewasa. "Seringkali orang menganggap masa paling indah adalah masa SMA. Tanpa menyadari bahwa masa sekaranglah yang paling berarti," kata Monty.

Jarang ada film Indonesia yang berani menampilkan tiga masa perjalanan waktu dengan pemain yang sama seperti Sampai Ujung Dunia. Gading Marten, Dwi Sasono, dan Renata Kusmanto mesti memainkan sosok dalam tiga rentang waktu yang berbeda. Tentu membutuhkan kematangan akting. Dwi Sasono yang sudah berusia tiga puluhan, menunjukkan kepiawaian aktingnya ketika memainkan perannya yang berusia SMA, kemudian harus bergeser usia ketika kuliah dan dewasa.

Monty turun tangan sebagai pengarah akting agar inner kepribadian masing-masing tokoh utama dalam tiga periode masa itu muncul dengan alami. Ia menghabiskan waktu dua bulan untuk membangun karakter masing-masing tokoh utamanya. "I really put my heart into this," ujarnya.

Penonton akan merasakan aroma yang berbeda dari Monty Tiwa bila dibanding karya-karyanya yang jenaka dan film seram seperti Maaf, Saya Telah Menghamili Istri Anda (2007), Pocong 3 (2007), XL Extra Large (2008), Barbi3 (2008), Keramat (2009), dan Mendadak Dangdut (sebagai penulis).

Kerja keras Monty tak sia-sia. Usai menonton film ini, seperti ada sesuatu yang tertinggal di hati Anda.

NIEKE INDRIETTA
Sampai Ujung Dunia

Sutradara: Monty Tiwa
Produser: Sumarsono, Garry Aditya
Pemeran: Gading Marten, Dwi Sasono, Renata Kusmanto, Roy Marten, Chintami Atmanegara, Sudjiwo Tedjo, Tutie Kirana
Produksi: NasiPutih Pictures
Jenis Film: Drama

Senin, 05 Maret 2012

ONTRAN ONTRAN KENDHONESIA


PENTAS KETHOPRAK RERIYUNGAN
ONTRAN ONTRAN KENDHONESIA
KARYA : SUNARDIAN WIRODONO

DIPENTASKAN PADA :
TANGGAL : 10 MARET 2012
PUKUL : 20.00 WIB
TEMPAT : GEDUNG CONCERTHALL TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA

Dengan menghadirkan kebudayaan tradisional berupa seni pertunjukan ketoprak yang diawali dengan penawaran yang kreatif dan inovatif dari segi penciptaan naskah dengan menampilkan cerita-cerita yang baru (muatan-muatan moral) dan bentuk pemanggungan yang baru pula diharapkan melalui pergelaran ketoprak kolaborasi 3 kota, Jogja, Solo dan Semarang dengan lakon Ontran-Ontran Kendhonesia karya Sunardian Wirodono dengan Sutradara Agus Leyloor (Yogyakarta) dan Gigok Anuraga (Solo) dapat turut serta andil mencegah arus budaya global yang berdampak negatif.

PEMERAN

Pelok Sutrisno (Solo)
Titik Renggani (Jogja)
Sugiman Dwi Nurseto (Jogja)
Gigok Anurogo (Solo)
Mustanto (Solo)
St. Wiyono S.Kar.(Solo)
Dasima Beatrix (Solo)
Pritt Timothy (Jogja)
Margono (Jogja
Bayu Saptama (Jogja)
Mbah Suto (Jogja)
Okie Surya Ikawati
SAHITA:
Sri Setya Asih "thing-Thong
Cempluk Sri Lestari
Atik Sulistyaning K.
Wahyu Widayati
Bowo Madukere
Sigit Marino
Didik Mario
Santo dwi Ari
Budi
Ahmad Dipoyono
Bogang
Jo Leno
Dedek Wiranto
Ninit
Wira Aditama
Agust Dygta
Sekar Rini
Jumitri
Wening
Elok
Baso Rangga
Widagdo
Ade
Katon
Hengki Novianto
Irwan
Valentinus Rommy Iskandar
Lukas Kovpet Pranowo
dan masih banyak lainnya

HTM : Rp. 25.000.- (Flat) TIKET bisa di dapatkan di Kantor Redaksi KR Jl. Mangkubumi 40 - 44 pada jam kerja serta tiket BOX pada malam pementasan.

Senin, 16 Januari 2012

"NOSTALGIA CINTA UNTUK JOGJA"......IWAN FALS Live In Concert



PACIFIC PRODUCTION proudly presents:

IWAN FALS Live in Concert
"NOSTALGIA CINTA UNTUK JOGJA"

Jogjakarta, Sabtu 18 Februari 2012
GRAND PACIFIC HALL
Jl. Magelang Km 4,5 (depan TVRI) Jogjakarta
Jam 20.00 WIB

Presale Ticket:
VVIP 300K
VIP 200K
1st CLASS 150K
2nd CLASS 100K

RSVP 0818-0279-9911
More updates @tovicraharja / @PacificJogja


Hari Valentine sering dijadikan momen spesial. Banyak pasangan yang sengaja ingin menunjukkan rasa cintanya di hari kasih sayang ini. Semua yang beraroma cinta dan atmosfer romantis kental memang menyenangkan untuk disuguhkan. Semua orang berusaha menciptakan kenangan yang tak akan pernah dilupakan dengan berbagai cara.

Banyak momen untuk menunjukkan perhatian di Hari Valentine. Bagi pasangan kekasih maupun suami istri, menikmati alunan musik dari musisi idola merupakan salah satu bentuk untuk mengungkapkan cinta. Musisi idola yang telah menjadi trendsetter banyak dijadikan panutan untuk menebarkan rasa cinta. Apalagi jika musisi tersebut telah melegenda, tentu akan sangat berkesan.

Dari banyaknya musisi legenda di Indonesia, nama Iwan Fals tentunya sudah tak diragukan lagi. Musik diciptakannya sangat sederhana namun membuatnya populer sejak tahun 1980-an. Ia pandai menciptakan lirik lagu yang bisa menyesuaikan dari masa ke masa, kemudian menjadi ciri khas yang dimiliki Iwan Fals. Tak heran jika tokoh ini memiliki beribu penggemar fanatik yang diimbangi dengan kemampuannya mengibarkan prestasi dan popularitas.

Sang legenda ini juga akan membawa suasana nostalgia dalam konsernya. Selain hadir dengan lagu baru, dia akan mengajak penonton bernostalgia dengan tembang lama yang pernah diciptakan. Ungkapan cinta akan dimaknai lebih universal, bukan hanya pada kekasih tapi juga ungkapan cinta pada orang tua, anak, saudara dan sahabat.

Bersama gitar akustik dan harmonikanya, pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini selalu tampil dengan suara yang mengagumkan. Bayangkan saja jika dia akan melantunkan lagu-lagu romantis di malam spesial dan ditemani orang terkasih. Iwan Fals memang banyak menyanyikan lagu yang dekat dengan rakyat bahkan menimbulkan kontroversi. Tapi bukan tidak mungkin ia akan membawa suasana romantis untuk Hari Valentine.

Sesuai dengan misi untuk menghijaukan lingkungan Pacific Production juga akan menyumbangkan bibit pohon untuk ditanam ke beberapa wilayah di Yogyakarta. Pacific Production yang concern terhadap perkembangan musik tanah air sedang mematangkan konsep ini. Rencananya konser nostalgia yang penuh keromantisan ini akan digelar Februari mendatang.