TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - "Saya tidak habis pikir mengapa anak saya bisa hilang seperti ini," kata H Bustani (42) kepada Tribun, Senin (21/12/2010) malam. Ia mengaku terakhir berkontak dengan anaknya Hj Yuliana (19) Sabtu (18/12/2010) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Ia menelepon saya meminta izin menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas kelompok. Karena kegiatan kuliah maka saya izinkan," lanjut bapak tiga anak ini.
Tiba-tiba Minggu pagi Bustani dihubungi Rubadi (42) sopir pribadi putrinya jika Yuliana tidak bisa dihubungi. Ia pun panik dan berusaha menghubungi anaknya lewat telepon berulang kali.
"Sejak Minggu siang sampai malam saya berusaha menghubungi anak saya, tapi tidak bisa. Hapenya tidak aktif," imbuh pengusaha asal Banjarmasin ini.
Minggu malam ia terbang ke Yogya. Perjalanan Banjarmasin-Yogyakarta yang biasanya ditempuh dua jam harus ia tempuh selama sekitar sembilan jam, karena ia mendarat di Surabaya, dan melanjutkan perjalanan ke Yogya naik bus.
"Sepanjang perjalanan saya tidak bisa tidur dan terus memikirkan anak saya," tutur suami Hj Budi Herlenawati. Sesampai di Yogya ia langsung melakukan pencarian ke kampus dan teman-temannya dibantu Rubadi.
Dua hari pencarian dilakukan, tapi belum membuahkan hasil. Jejak Yuliana lenyap tanpa jejak. Ia pun melaporkan kehilangan putrinya ke polisi dengan harapan putrinya bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Seperti diberitakan sebelumnya Hajah Yuliana, mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM menghilang sejak Sabtu (18/12/2010). Yuliana tak tahu dimana rimbanya setelah sempat diantarkan oleh sopir pribadinya, Rubadi ke kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar