BEKASI, KOMPAS.com - Seratusan warga yang menyatakan diri Gerakan Masyarakat Cinta Kota Bekasi mendemo kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (27/12/2010). Mereka menuntut agar para pejabat yang terjaring razia narkoba di Diskotek Golden Crown, Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu segera dipecat.
Pendemo yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu itu sempat terlibat saling dorong dengan puluhan petugas Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi. “Kami menuntut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bekasi segera memecat pejabat yang tertangkap saat pesta narkoba,” tandas Dedeh Hermanda, salah satu koordinator massa .
Kepala BKD Kota Bekasi, Dadang Hidayat, yang menemui pendemo di lobi Kantor Walikota Bekasi mengatakan pihaknya tengah membuat draft Surat Keputusan Walikota untuk membentuk tim yang akan mengklarifikasi dan menyelidiki kasus tersebut. “Jadi bukannya kami diam saja,” tuturnya.
Usai mendemo Kantor Pemkot Bekasi, massa kemudian melanjutkan aksinya di depan Mapolrestro Bekasi, di Jalan Pramuka Kota Bekasi. Mereka menuntut agar polisi dan jaksa juga mengusut dan memeriksa para pejabat yang terlibat pesta narkoba itu.
Suharto Uno, koordinator massa lainnya mengatakan, pihaknya juga mempertimbangkan untuk melaporkan pejabat yang telah berbohong dengan menyatakan kepada media dirinya tidak berada di diskotek tersebut, meski wajahnya tertangkap kamera wartawan.
“Kami pertimbangkan untuk melaporkan yang bersangkutan karena telah melakukan pembohongan publik. Seorang pejabat tak sepantasnya bersumpah atas nama Tuhan tidak berada di tempat yang semestinya, meskipun kenyataannya dia berada disana,” kata Uno, kemarin.
Kepala Bagian Operasional Polrestro Bekasi, Kompol Museni mengatakan apapun aspirasi warga akan ditampung lebih dulu. “Nanti akan dipertimbangkan bagaimana tindak lanjutnya,” ujarnya. Demo serupa beberapa waktu lalu juga dlakukan. (Ichwan Chasani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar