Kamis, 16 Desember 2010
Kasih Sayang Ibu Seluas Lautan..Selapang Dunia
Kasih sayang anak sepanjang galah, kasih sayang ibu sepanjang jaman. Begitulah pepatah yang seringkali kita baca dan dengar saat berbicara mengenai kasih sayang ibu dan kasih sayang anak. Bahkan beberapa penyanyi atau seniman lainnya menciptakan syair yang isinya mengenai kasih sayang ibu.
Memang kenyataannya ibu adalah sosok yang begitu penting bagi eksistensi keluarga. Dengan kasih sayang ibu, maka segala kebutuhan dan urusan keluarga dapat terpenuhi dan terselesaikan tanpa kendala. Ibu atau wanita memang sosok manusia yang kuat dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak serta peningkatan kondisi keluarga.
Begitu indah gambaran ibu bagi seorang anak dan keluarganya. Semua itu menunjukkan bahwa kasih sayang ibu keada anaknya tidak berbatas apapun. Apapun dilakukan oleh ibu agar anak-anaknya dapat bahagia. Dan, mereka tidak membutuhkan apapun dari anak-anaknya.
Kasih sayang ibu memang tidak berbatas. Itu sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Dapat kita rasakan bagaimana ibu mengasihi dan menyayangi kita, walaupun kita nakal. Ibu tidak pernah kehabisan rasa sayangnya. Mereka tetap saja memberikan kasih sayangnya, walaupun anak menggodanya.
Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi calon anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi kesehatannya.
Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami penderitaan yang tidak tergambarkan. Tidur tidak lelap.
Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.
Doa ibu yang penuh berkah
Jika ingin berhasil dalam setiap usaha hidupmu, maka mintalah doa restu kepada ibumu. Ini merupakan sebuah petuah yang sangat nyata. Setiap kali kita akan melakukan sesuatu, misalnya pergi mencari pekerjaan, maka doa restu orang tua, khususnya ibu merupakan bekal yang utama.
Ibu adalah sosok yang begitu kasih kepada kita. Ibu memberikan segalanya untuk kita. Dan, istimewanya, mereka tidak berharap balas atas segala yang sudah dilakukan untuk anak-anaknya. Bagi para ibu, menyayangi anak-anak merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan saat di akhirat nanti.
Begitu berkahnya doa ibu, hingga ada cerita tentang anak durhaka pada ibu yang menjelma menjadi batu karena doa sang ibu, si Malin Kundang. Anak yang tidak mengakui kasih sayag ibunya, bahkan menghardik sang ibu. Dan, ibu yang merasa teraniaya tersebut berdoa kepada Tuhan, walaupun hanya kata-kata itu hanyalah cermin kekecewan ibu. Ibu hanya protes dan mengatakan ‘hatimu keras seperti batu’. Ternyata, Tuhan mengubah kata-kata tersebut sebagai doa ibu.
Surga di telapak kaki ibu
Kalau ada pepatah mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu, bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu. Ini merupakan sebuah isyarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki ibu, artinya di sepanjang kehidupan ibu. Jika ibu masih hidup, maka selama ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan lebih baik bagi anak-anaknya.
Telapak kaki, diartikan sebagai bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan tanah, maka itu artinya perjalanan hidup ibu. Selama ibu masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk anak-anaknya. Dan, selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi baik. Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya bahagia.
Oleh karena itulah, jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di akhirat, maka sayangilah ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu adalah lautan dan dunia kita. Di sanalah kita berlabuh saat sulit dan sebagainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar