Senin, 13 Desember 2010

Warga Dunia Maya Dukung Keistimewaan Yogya


13/12/2010 10:55:03 SETELAH musibah bencana Merapi yang cukup lama melanda Yogyakarta dan sekitarnya, belum kering tanah kuburan para korban, belum kering luka bakar akibat awan panas, belum menyatu lagi puing-puing rumah mereka yang hancur, kini warga Yogya dihadapkan lagi dengan RUUK DIY yang cukup mengusik ketenangan warga yogyakarta. Belum surut banjir yang menenggelamkan rumah warga bantaran Kali Code, keistimewaan Yogyakarta di utak atik, lantas mau jadi apa Yogyakarta ini nanti?
Polemik monarki Yogyakarta sangat mengundang reaksi besar warga Yogyakarta. Tidak hanya warga Yogya tapi warga di luar provinsi Yogyakarta pun yang memiliki kecintaan dengan Yogyakarta turut mendukung keistimewaan Yogyakarta. Karena sejarah Indonesia tidak akan lengkap tanpa peran penting Yogyakarta. Dukungan pun muncul dengan berbagai bentuk, ada yang memasang spanduk-spanduk di daerah strategis yang bertuliskan dukungan Yogyakarta, ada pula yang membuka posko berani mati untuk keistimewaan Yogyakarta, sampai seperti itu dukungan besar terhadap Yogyakarta.
Dukungan tidak datang dari warga dunia nyata saja, dukungan nyata warga dunia maya pun terus mengalir. Apalagi mengingat Yogyakarta adalah daerah istimewa yang kaya akan sejarah dan budaya, dimana warga negara asing atau para wisatawan yang akan berkunjung akan melihat dulu Yogyakarta dari layar internet.
Salah satu pendukung di dunia maya adalah para facebooker, mereka membuat grup facebook dukungan keistimewaan Yogyakarta, dengan anggota yang tidak sedikit beserta berbagai komentar dan tanggapan. Yang paling menghebohkan dari sekian banyak grup dukungan keistimewaan Yogyakarta ada sebuah grup facebook dukungan dengan menamakan grupnya 'ngayogyakarta Hadiningrat mengikhlaskan Indonesia'. Bahkan saking geramnya warga Yogyakarta beredar ilustrasi KTP dan passport Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dukungan di dunia maya tidak hanya dari para facebooker, tapi para blogger pun turut andil memberikan dukungan pada Yogyakarta. Mereka banyak menulis opini dan tanggapan mereka terhadap polemik monarki Yogyakarta. Sebagian mereka juga menulis dan mengkaji kembali makna monarki dan makna demokrasi, sejarah penting tentang peran Yogyakarta terhadap Indonesia pun kembali dikaji untuk mengingatkan jasa besar Yogyakarta.
Begitu besar dukungan warga pada keistimewaan Yogyakarta, baik dari dunia nyata maupun dunia maya dengan dukungan nyata. Jika dukungan sebesar ini tidak menjadi pertimbangan pemerintah untuk rancangan undang-undang keistimewaan Yogyakarta, maka inilah sebenarnya sistem monarki yang disebut-sebut bukan sistem demokrasi yang selama ini akan dijejalkan pada kota Yogyakarta, bukannya makna demokrasi sebenarnya adalah sistem 'memanusiakan manusia' maka biarkan Yogyakarta berhati nyaman .
Dengan begini peran dunia maya dalam dukungan terhadap Yogyakarta di dunia maya dan informasi tentang Yogyakarta tidak boleh diremehkan. Di sini mereka yang tidak saling kenal menjadi mengenal untuk bersatu mendukung keistimewaan Yogyakarta dan menyosialisasikan Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga negara manapun, baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik sebelum berkunjung ke Yogyakarta tak jarang mereka mengakses terlebih dahulu gambaran tentang Yogyakarta yang kaya akan sejarah dan budaya di internet, karena banyak sekali situs kebudayaan tentang Yogyakarta yang tersebar di internet. Merekapun mengenal persis sistem pemerintahan Yogyakarta dengan Sultan sebagai gubernur nya. Hal ini menjadi keistimewaan tersendiri bagi Yogyakarta dan kearifan lokal Yogyakarta yang perlu dilestarikan.

Tidak ada komentar: