REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggelar istighasah di halaman Masjid Al-Hidayah, Kantor Badan Geologi, Selasa (21/12). Istighasah ini dilakukan mengingat banyaknya bencana yang menimpa negeri ini.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, R Sukhyar, mengatakan, istighasah ini digelar karena menyikapi bencana nasional. Bencana nasional yang terjadi, kata dia, tidak hanya bisa diatasi dengan penyelesaian teknis saja, tetapi juga perlu pendekatan terhadap Allah.
"Dalam upaya mengantisipasi bencana, tidak hanya ada teknis, tetapi juga ada kekuatan spritual," kata Sukhyar saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menurutnya, musibah dan marabahaya yang terus mendera negeri ini harus menjadikan manusia memiliki ketajaman berpikir untuk membaca peristiwa. Ketajamam itu tidak hanya dilihat dari faktor alam saja, tetapi bisa jadi faktor kemanusiaannya sendiri.
Oleh karenanya, ia berharap agar umat manusia dapat meminta ampun atas sesuatu yang dilakukannya. "Mari berserah diri memohon ampun agar terhindar dari marabahaya," ajak dia.
Hadir dalam acara yang juga digelar memperingati Tahun Baru Hijriyah ini, KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, KH Yayat Rukhiyat Sirodj, H Zainal Mustofa, dan kaum ibu majelis ta'lim. Selain itu, pegawai Kantor Badan Geologi dan ribuan jamaah dari berbagai elemen umat Islam, terutama kalangan pesantren di Bandung Raya juga hadir dalam acara ini.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, R Sukhyar, mengatakan, istighasah ini digelar karena menyikapi bencana nasional. Bencana nasional yang terjadi, kata dia, tidak hanya bisa diatasi dengan penyelesaian teknis saja, tetapi juga perlu pendekatan terhadap Allah.
"Dalam upaya mengantisipasi bencana, tidak hanya ada teknis, tetapi juga ada kekuatan spritual," kata Sukhyar saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menurutnya, musibah dan marabahaya yang terus mendera negeri ini harus menjadikan manusia memiliki ketajaman berpikir untuk membaca peristiwa. Ketajamam itu tidak hanya dilihat dari faktor alam saja, tetapi bisa jadi faktor kemanusiaannya sendiri.
Oleh karenanya, ia berharap agar umat manusia dapat meminta ampun atas sesuatu yang dilakukannya. "Mari berserah diri memohon ampun agar terhindar dari marabahaya," ajak dia.
Hadir dalam acara yang juga digelar memperingati Tahun Baru Hijriyah ini, KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, KH Yayat Rukhiyat Sirodj, H Zainal Mustofa, dan kaum ibu majelis ta'lim. Selain itu, pegawai Kantor Badan Geologi dan ribuan jamaah dari berbagai elemen umat Islam, terutama kalangan pesantren di Bandung Raya juga hadir dalam acara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar