Sultan-Presiden Berdialog Soal RUU Keistimewaan Yogyakarta
Jakarta (ANTARA) - Pertemuan antara Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disertai dengan dialog serta diskusi terkait RUU Keistimewaan Yogyakarta berlangsung di Wisma Negara Jakarta Selasa (21/12) lalu.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri peringatan Hari Ibu Nasional ke-82 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Rabu siang.
"Betul..betul," kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan mengenai pertemuan di Wisma Negara dengan Presiden Yudhoyono.
Namun demikian Sultan enggan menyebutkan materi pembicaraan dalam pertemuan tersebut dan juga pihak-pihak yang ikut serta dalam pertemuan tersebut.
"Jangan dong kalau (ditanya-red) yang dibahas. Semua kan lewat proses. Kan belum ada pembahasan di DPR. Proses itu kan masih panjang waktunya," kata Sultan.
Ia menambahkan,"Yang penting saya dijembatani karena hari Sabtu Pak Aburizal Bakrie ke Yogja menanyakan itu."
Ketika ditanya bagaimana posisi kedua pihak dalam pertemuan tersebut, Sultan pun enggan menjelaskan lebih jauh.
"Ya terserah melihatnyalah, saya pertama kali (bertemu-red), saya sama Presiden setelah itu saya ditemani denngan Pak Ical," kata Sultan.
Sri Sultan juga mengatakan mengenai adanya pro dan kontra mengenai RUU Yogyakarta khususnya tentang penetapan atau pemilihan jabatan Gubernur dan Wagub, ia menjelaskan itu adalah hal yang wajar.
Juga mengenai penetapan, Sultan mengatakan hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat.
Sementara itu Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan ia tidak mengetahui adanya pertemuan tersebut sehingga belum bisa memberikan konfirmasi resmi atas pertemuan tersebut.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri peringatan Hari Ibu Nasional ke-82 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Rabu siang.
"Betul..betul," kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan mengenai pertemuan di Wisma Negara dengan Presiden Yudhoyono.
Namun demikian Sultan enggan menyebutkan materi pembicaraan dalam pertemuan tersebut dan juga pihak-pihak yang ikut serta dalam pertemuan tersebut.
"Jangan dong kalau (ditanya-red) yang dibahas. Semua kan lewat proses. Kan belum ada pembahasan di DPR. Proses itu kan masih panjang waktunya," kata Sultan.
Ia menambahkan,"Yang penting saya dijembatani karena hari Sabtu Pak Aburizal Bakrie ke Yogja menanyakan itu."
Ketika ditanya bagaimana posisi kedua pihak dalam pertemuan tersebut, Sultan pun enggan menjelaskan lebih jauh.
"Ya terserah melihatnyalah, saya pertama kali (bertemu-red), saya sama Presiden setelah itu saya ditemani denngan Pak Ical," kata Sultan.
Sri Sultan juga mengatakan mengenai adanya pro dan kontra mengenai RUU Yogyakarta khususnya tentang penetapan atau pemilihan jabatan Gubernur dan Wagub, ia menjelaskan itu adalah hal yang wajar.
Juga mengenai penetapan, Sultan mengatakan hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat.
Sementara itu Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan ia tidak mengetahui adanya pertemuan tersebut sehingga belum bisa memberikan konfirmasi resmi atas pertemuan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar