Sabtu, 24 September 2011

Seniman Bandung Kutuk Perusakan Patung


Para seniman Bandung yang tergabung dalam Komunitas Ke’ruh mengutuk keras aksi perusakan beberapa patung wayang Bima, Semar, Gatotkaca dan patung manusia yang bertengger di sejumlah lokasi di Purwakarta, Jawa Barat.
"Jadi pertama, kami dari Komunitas Seniman Ke’ruh Bandung prihatin terhadap kejadian perusakan patung tersebut. Intinya, kami mengutuk keras peristiwa perusakan terhadap tradisi yang ada di sebuah wilayah," kata perwakilan seniman dari Komunitas Ke’ruh Tisna Sanjaya di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Jalan Naripan, Kota Bandung, Jumat.
Tisna mengatakan, selain merasa prihatin dan mengutuk keras aksi perusakan patung wayang di Purwakarta pada Minggu (18/9/2011), ia dan beberapa pihak lainnya seperti Ketua FUUI Jawa Barat Athian Ali Da’i KH Syukur dari Persatuan Masjid Jabar akan mengadakan dialog untuk mencari solusi dari masalah itu.
"Selain sikap prihatin dan mengetuk, juga harus diikuti saran-saran untuk melakukan dialog dengan berbagai pihak untuk mencari solusinya," ujar Kang Entis, sapaan akrab Tisna Sanjaya.
Menurutnya, jika pemerintah daerah setempat dan masyarakat tidak sigap dalam menyelesaikan perusakan patung wayang di Purwakarta, maka ia khawatir masalah ini akan berkepanjangan.
"Kalau semua pihak diam, terutama pemerintah daerahnya, saya khawatir kejadian perusakan patung wayang di Purwakarta ini berkepanjangan tanpa solusi dan menjadi pembenaran beberapa kelompok untuk melakukan hal yang sama atas nama agama tertentu," ujarnya.
Ia berharap, kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi Pemkot Purwakarta agar lebih tanggap dalam menyelesaikan permasalahan tradisi dan agama.
"Pihak pemerintah harus belajar dari peristiwa ini. Mudah-mudahan nantinya bisa dicari solusi agar seni atau tradisi bisa bersatu dengan agama dan keadaan sekitarnya.
Minggu lalu, ratusan warga menghancurkan beberapa patung wayang yang bertengger di sejumlah lokasi di Kota Purwakarta, Jawa Barat.
Patung-patung yang dihancurkan itu antara lain patung wayang Bima, Semar, Gatotkaca, dan patung manusia.
Keterangan yang dihimpun menunjukkan, perusakan patung-patung tersebut dilakukan oleh ratusan warga sesaat setelah istigasah berlangsung di Masjid Agung Purwakarta.
Awal bulan puasa lalu, sebuah patung wayang yang bertengger di perempatan Jalan Tengah, Kota Purwakarta, juga dibakar massa.

Tidak ada komentar: