Senin, 26 September 2011

Depapepe Ingin Coba Alat Musik Dangdut


Kebanyakan orang akan merasa bosan mendengarkan lagu instrumentalia. Namun jika Anda mendengarkan Depapepe, mungkin Anda akan memiliki opini yang berbeda.

Depapepe adalah band instrumentalia yang digawangi oleh duo gitaris handal asal Jepang, Miura dan Takuo yang terbentuk pada November 2002. Berawal dari aksi bermusik di pinggiran jalan kota Kobe, kini popularitas mereka sudah mendunia.

Musik yang mereka usung tidak main-main. Depapepe berani mengajak pendengarnya untuk berimajinasi tentang keindahan alam dan daya emosi manusia lewat petikan gitar.

Sabtu (24/9) lalu, Yahoo! Indonesia OMG sempat berbincang-bincang dengan Tokuo dan Miura saat mereka datang ke Jakarta untuk tampil dalam acara musik “Java Soulnation” 2011. Siapa sangka, ternyata mereka mengenal Indonesia melalui musik dangdut.

Bagaimana kalian bisa bertemu?
Miura: Kami bertemu saat kami bekerja paruh waktu di tempat yang sama. Kami masing-masing memiliki band dan menjadi gitaris di band itu. Dari situlah kami memutuskan bermain bersama.

Apa yang membuat kalian memutuskan untuk memilih instrumentalia?
Miura: Kami adalah penggemar band J&B. Band ini merupakan band instrumentalia.

Bagaimana cara kalian menjelaskan lagu tanpa lirik? Kalian yakin kalau para penggemar mengerti pesan apa yang hendak Anda sampaikan?
Miura: Pada dasarnya yang terpenting adalah judul lagunya. Dari sana kami merasa bahwa orang-orang yang mendengarkan lagu itu bisa menebak apa yang ingin kami sampaikan. Untuk isi pesannya sendiri, semua pendengar bebas menggunakan imajinasi sendiri.

Pernah berpikiran untuk memasukkan lirik dalam lagu-lagu Depapepe?
Miura: Kalau dari kami sendiri, mungkin kami tidak berpikiran untuk memasukkan lirik lagu. Tapi jika ada musisi yang berminat untuk kolaborasi, kami tidak menutup kemungkinan.

Apa kalian kangen dengan pertunjukkan jalanan kalian di Kobe dulu?
Miura: Kami ingin lagu bermain lagi seperti dulu. Sampai sekarang pun kami masih sering bermain di pinggir jalan, terakhir bulan lalu.

Umur kalian berbeda enam tahun.  Bagaimana cara kalian menyatukan opini masing-masing saat menciptakan lagu?

Miura: Keputusan selalu ditentukan oleh Tokuo. Saya sih biasanya ikut saja.

Apakah ini kunjungan pertama kalian ke Indonesia? Apa yang kalian tahu tentang negara ini?
Miura: Ya ini kunjungan pertama kami ke Indonesia. Yang kami tahu tentang negara ini sebenarnya lebih pada alat musiknya, alat musik perkusi untuk dangdut. Kami melihatnya di televisi dan ingin mencobanya.

Siapa artis yang paling ingin kalian tonton di Java Soulnation tahun ini?
Miura: Kami ingin melihat penampilan dari LMFAO.

Kenapa?
Miura: Kami pernah menonton video klipnya dan mereka sangat keren. Kami ingin melihatnya langsung.

Sekarang Depapepe berada di bawah naungan label mayor. Jika harus memilih antara idealisme bermusik, dengan uang dan popularitas, mana yang akan kalian pilih?
Tokuo: Walaupun sekarang kami berada di bawah naungan label mayor, kami bebas membuat lagu. Justru kalau kami tidak melakukan hal yang kami inginkan, kami tidak akan mendapatkan uang.

Tidak ada komentar: