Senin, 19 Maret 2012

Mengejar Cinta 'Sampai Ujung Dunia'


Ceritanya sederhana. Gilang yang dimainkan Gading Marten, Daud diperankan Dwi Sasono, memperebutkan cinta sahabat perempuan mereka, Anissa, yang dimainkan Renata Kusmanto. Ketiganya bersahabat sejak kecil.

Anissa menyayangi kedua sahabatnya. Bimbang memilih, gadis ini mengajukan syarat barang siapa bisa pertama kali mengajaknya berkeliling dunia, dialah yang diterima sebagai kekasihnya. Demi cinta, Gilang dan Daud masing-masing menimba ilmu pelayaran dan pernerbangan, dengan harapan bisa merebut cinta Anissa. Ternyata, Anissa kemudian mengungkap rahasia kepada kedua pria ini, bahwa ia menderita penyakit yang mengancam nyawanya.

Sutradara Monty Tiwa menganggap Sampai Ujung Dunia, film yang diluncurkannya pertengahan Maret 2012, adalah karya terbaiknya.

"Saya benar-benar menaruh hati saya ke dalam film ini," kata Monty Tiwa kepada Tempo di Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012.

Tak tanggung-tanggung, dalam proyek film ini Monty tak hanya menjadi sutradara, tapi sekaligus menulis skenario, mengarahkan akting para pemain, turun tangan mengedit film, hingga mencipta soundtrack alias lagu tema filmnya.

Keterlibatan Monty dalam film ini berawal dari ide sang produser. Ide awalnya sangat sederhana, cinta segitiga antara seorang perempuan, pelaut, dan penerbang. Tapi di tangan Monty, film drama romantis yang sebenarnya bertema klise ini bisa menjadi karya yang manis, tanpa harus menye-menye, bahkan menuai banyak pujian. Dalam film ini, penonton juga akan dimanjakan keindahan pemandangan negeri Belanda, yang menjadi bagian dari perjalanan cerita.

Rupanya, sineas kelahiran Jakarta 28 August 1976 ini menuangkan refleksi perjalanan hidupnya dalam skenario. Kenangan masa SMA dan keindahan kematangan kepribadian di usia dewasa. "Seringkali orang menganggap masa paling indah adalah masa SMA. Tanpa menyadari bahwa masa sekaranglah yang paling berarti," kata Monty.

Jarang ada film Indonesia yang berani menampilkan tiga masa perjalanan waktu dengan pemain yang sama seperti Sampai Ujung Dunia. Gading Marten, Dwi Sasono, dan Renata Kusmanto mesti memainkan sosok dalam tiga rentang waktu yang berbeda. Tentu membutuhkan kematangan akting. Dwi Sasono yang sudah berusia tiga puluhan, menunjukkan kepiawaian aktingnya ketika memainkan perannya yang berusia SMA, kemudian harus bergeser usia ketika kuliah dan dewasa.

Monty turun tangan sebagai pengarah akting agar inner kepribadian masing-masing tokoh utama dalam tiga periode masa itu muncul dengan alami. Ia menghabiskan waktu dua bulan untuk membangun karakter masing-masing tokoh utamanya. "I really put my heart into this," ujarnya.

Penonton akan merasakan aroma yang berbeda dari Monty Tiwa bila dibanding karya-karyanya yang jenaka dan film seram seperti Maaf, Saya Telah Menghamili Istri Anda (2007), Pocong 3 (2007), XL Extra Large (2008), Barbi3 (2008), Keramat (2009), dan Mendadak Dangdut (sebagai penulis).

Kerja keras Monty tak sia-sia. Usai menonton film ini, seperti ada sesuatu yang tertinggal di hati Anda.

NIEKE INDRIETTA
Sampai Ujung Dunia

Sutradara: Monty Tiwa
Produser: Sumarsono, Garry Aditya
Pemeran: Gading Marten, Dwi Sasono, Renata Kusmanto, Roy Marten, Chintami Atmanegara, Sudjiwo Tedjo, Tutie Kirana
Produksi: NasiPutih Pictures
Jenis Film: Drama

Tidak ada komentar: